Poto : Pembukaan Pelatihan Alat musik Tradisional Hadroh Disbudpar Kota Tangerang
TANGERANG.beritatangerang.co.id - Sebagai bentuk kepedulian pada kesenian dan kebudayaan daerah. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang menyelenggarakan kegiatan pelatihan alat musik tradisional Rebana Hadroh dari 10 -16 Mai 2023 bertempat di Gedung kesenian. Bertujuan untuk menjaga dan melestarikan budaya masyarakat Kota Tangerang.
Kegiatan Pelatihan tersebut di buka oleh Walikota Tangerang yang diwakili kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) R. Rizal Ridolloh.
Dalam sambutan Walikota Tangerang yang dibacakan kadis Disbudpar mengatakan,
Kota Tangerang di usianya yang ke 29 tahun,terus berupaya mewujudkan diri menjadi kota layak huni,layak Investasi,layak dikunjungi dan Kota yang menggunakan Teknologi Informasi berbasis Elektronik. Keanekaragaman Budaya serta Potensi -potensi di berbagai wilayah.Dimana Kesenian Hadroh merupakan kesenian lokal yang keberadaannya penting untuk dipertahankan sampai saat ini,kata Walikota Tangerang Arief R Wismansyah yang disampaikan Kadis Disbudpar.
Lanjut Kadis Dibudpar dalam menyampaikan sambutan Walikota Tangerang,Hadroh adalah kesenian Islam yang didalamnya berisi Sholawat Nabi Muhammad SAW untuk menyiarkan ajaran agama islam,dalam kesenian tersebut tidak ada alat musik lain kecuali Rebana,maka dari itu
Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merasa perlu untuk mengadakan Pelatihan bagi Pelatih Hadrah sebagai langka untuk mengajak kepada semua pihak untuk bersama sama menjaga Marwah Kebudayaan,tuturnya.
Kabid Budaya Dinas kebudayaan dan Pariwisata kota Tangerang Sumangku Getar mengatakan, kegiatan itu baru pertama kali diadakan dengan jumlah peserta 50 orang. Mereka berasal dari para pelatih grup Hadrah dan BKPRMI.
Menurutnya, alat musik rebana hadrah merupakan tonggak kesenian musik bernuansa Islam dan mempunyai peranan dalam kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup kita. “Kegiatan seperti ini akan mendorong masyarakat Kota Tangerang untuk mengkerpesikan budaya keseniaannya,” kata dia.
Apalagi menurutnya, di tengah maraknya arus globalisasi yang masuk ke Indonesia, melalui cara cara tertentu membuat dampak positif dan dampak negatif sendiri bagi kehidupan masyarakat. Terutama terhadap bidang kebudayaan dan kesenian. Oleh karena itu, untuk meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka pembangunan daerah perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya pengembangan kesenian tradisonal yang mampu melahirkan nilai tambah kultural. Sehingga keseimbangan pembangunan daerah dapat berjalan secara efektif baik dari segi sosial, ekonomi, politik, maupun budaya dan kesenian.
Kepala Disbudpar Kota Tangerang, R.Rizal Ridolloh memaparkan, kesenian dan kebudayaan lokal yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Maksud dan tujuan kegiatan seperti ini diharapkan dapat mendorong minat masyarakat, generasi, muda untuk mengenal, memahami, menghargai seni dan budaya. Serta merasakan sebagai bagian dari kehidupannya. Selain itu, mencari bakat-bakat generasi unggulan, khususnya generasi hadrah.
“Pelatihan juga bertujuan untuk memasyarakatkan kesenian dan budaya hadrah di kalangan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda. Pelestarian budaya dan kesenian harus berawal dari kegiatan-kegiatan seperti ini, agar masyarakat mengenal dan mengetahui akar kesenian budayanya,” tuturnya.
Red/RZL