TANGERANG,beritatangerang.co.id - Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Tangerang, baru saja tuntas melakukan wisata budaya berkeliling Kota Tangerang.
Wisata budaya tersebut dilakukan menggunakan Bus Jawara, dengan mengunjungi beberapa lokasi situs sejarah dan cagar budaya yang ada di Kota Tangerang, seperti Jembatan Gerendeng, Kampung Wisata Tehyan, dan Museum Pemasyarakatan di area Lapas Kelas II A, Kota Tangerang.
Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Kejari Kota Tangerang, Gita Maha Agung menuturkan, wisata budaya ini merupakan program tahunan yang bertujuan untuk mendekatkan anggota dengan kearifan lokal dan keanekaragaman budaya yang ada di Kota Tangerang.
Sepanjang wisata budaya berjalan, berbagai pengalaman menarik juga dirasakan puluhan perempuan tersebut, seperti mengenal sejarah berbagai tempat yang dikunjungi, mengenal alat musik tradisional tehyan, mengenal batik tulis lentera khas Cina Benteng, sampai mengenal sejarah kolonialisme yang membekas di salah satu penjara tertua di Kota Tangerang.
“Wisata budaya ini merupakan salah satu kegiatan kami di program sosial dan budaya. Hal ini dilaksanakan dalam rangka mengenal lebih jauh mengenai potensi, keunikan, keanekaragaman, situs sejarah, cagar budaya, sampai oleh-oleh khas wilayah kerja kami semua, yakni Kota Tangerang,” ujar Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini, Kejari Kota Tangerang, Gita Maha Agung, Jumat, (26/5/23).
Ia melanjutkan, wisata budaya ini membawa tujuan khusus sebagai kesempatan tiap anggota untuk berinteraksi dengan pengalaman baru mengunjungi tempat-tempat menarik di Kota Tangerang yang selama ini belum banyak dikenali.
Tak hanya itu, lewat pengalaman baru yang didapatkan di sepanjang wisata budaya berjalan, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran untuk turut ambil bagian dalam melestarikan situs sejarah dan cagar budaya di Kota Tangerang.
“Pemilihan tempat kunjungan juga bukan tanpa alasan, mulai dari Jembatan Gerendeng di Sungai Cisadane, Kampung Wisata Tehyan yang kental dengan warisan budaya Cina Benteng, sampai Lapas Lapas Kelas IIA yang lekat dengan nuansa jejak kolonialisme, mampu membentuk wawasan baru kepada kami semua terkait sejarah panjang Kota Tangerang dari masa ke masa,” tambahnya.
Lanjutnya, wisata budaya ini berhasil meninggalkan kesan positif. Terlihat, puluhan perempuan tersebut sangat puas, antusias, dan riang bahagia merasakan pengalaman berwisata dan berkeliling di dalam Kota Tangerang.
“Wisata budaya berkeliling Kota Tangerang ini sangat berkesan. Kami semua sangat senang karena banyak hal baru, ilmu baru, dan pengalaman baru yang bisa kami dapatkan. Selain itu, kami juga menjadi lebih mengenal dan mencintai Kota Tangerang,” pungkasnya
Red