TANGERANG,beritatangerang.co.id - Seorang siswa SMP Muhammadiyah 5 kelas 9.1 berinisial 𝘙R terpaksa membuang jauh- jauh niatnya untuk bisa melanjutkan sekolah ke SMA Negeri .
Pasalnya gegara Ia mempunyai tunggakan uang bayaran,Surat Keterangan Lulus (SKL) miliknya ditahan oleh pihak sekolah yang beralamat di Perumnas 1 Cibodas Kota Tangerang ini hingga membuat dirinya kehilangan kesempatan untuk melanjutkan sekolah ke SMA Negeri.
Menurut Ferdy Jusuf Ketua RW 07 Karawaci Baru dimana tempat RR tinggal dikatakan kehidupan Keluarga RR memang memprihatinkan.
Oleh sebab itu sebagai Ketua RW ia merasa wajib membantu warganya dengan mendorong agar remaja tersebut bisa masuk SMA Negeri melalui jalur Zonasi.
" Wilayah tempat tinggal kami kan masuk Zonasi di SMAN 5,Saat kami ingatkan untuk mendaftar,orangtuanya bilang RR gak bisa ikut daftar karena masih banyak tunggakan uang sekolah jadi SKL nya ditahan sekolah"kata ferdy ,Jumat(7/7/23).
Mendengar hal itu Ferdi langsung berinisiatif menyuruh isterinya mendampingi ibu RR kesekolah guna mengurus SKL milik RR.
"Saat itu hari Kamis Siang tanggal 6 juni saya suruh isteri saya untuk mendampingi ibunya RR mengurus SKL, karena saat itu hari terakhir pendaftaran" sambungnya.
Singkat cerita sampai disekolah ,Meski pihak sekolah telah menyatakan RR Lulus,pihak sekolah tetap enggan memberikan SKL dan berdalih sebelum RR menyelesaikan 2 mata pelajaran dan administrasi lengkap, SKL tak bisa di berikan meski hanya dipoto.
"Tunggakan yang berkisar 6,3 juta tersebut akhirnya mau kami bayar separuh dan kami minta poto SKLnya tapi pihak sekolah tetap tidak memberi SKL hingga waktu pendaftaran PPDB berakhir" ungkap Ferdi.
" Saya heran dengan pihak sekolah seperti tak punya Empati ,Katanya sudah lulus tapi kami minta poto SKL nya aja gk dikasih,kasian anak itu kalo sekolah swasta keluarganya pasti tak punya biaya" ujar Ferdi menyesalkan sikap pihak sekolah.
Terpisah saat dikonfirmasi pihak SMP Muhammadiyah 5 bagian kesiswaan Nadela berdalih tak menahan SKL.
" Kita gak menahan SKL ,kita hanya perlu orang tua RR datang dan membayar Adminitrasi serta selesaikan Akademiknya" ujarnya .
Masih kata pihak sekolah,Orang tuanya memang pernah datang diantar RW lingkungan, tapi sudah dijelaskan siswanya juga suruh datang kesekolah.
" Datang kesini tiba tiba mau minta SKL.Selesaikan dulu administrasinya.Kalo.mas mau angkat berita silahkan aja,kami gak merasa salah kok" dengan nada ketus.
Tekait hal ini Ketua BPAN Provinsi Banten Muhammad Jainudin Alias Zenal ikut angkat bicara dan mengatakan Dinas Pendidikan Kota Tangerang harus turun tangan .
" Dinas Pendidikan kota Tangerang harus turun tangan beri teguran dan sangsi sekolah,Jangan diam saja,Ini nasib anak bangsa yang tinggal di kota Tangerang,seharusnya SKL diterima siswa tanpa syarat, jika memang ini terjadi di SMP Muhammadiyah sangat disayangkan sekali, karena ini sudah melanggar aturan " tegasnya.
Sementara Kadis pendidikan Jamaludin tak menanggapi saat dimintai pendapat terkait hal ini melalui pesan Whats App alias LOW RESPON
Red