Poto: TB Ali Barata |
TANGERANG,beritatangerang.co.id - Viralnya berita terkait peristiwa pengeroyokan relawan Ganjar oleh oknum TNI di Boyolali yang diduga dipicu oleh suara bising dari knalpot motor relawan, mendapat komentar beragam dari berbagai kalangan masyarakat di Tanah Air.
Salah satunya TB Ali Barata selaku Dewan Pakar DPP Repnas dan pegiat otomotif dari Tangerang yang ikut berkomentar terkait peristiwa yang dinilai seharusnya tak perlu terjadi.
Menurutnya suara knalpot yang keluar dari kendaran bermotor memang telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) serta dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.56/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2019.
Dalam peraturan itu disebutkan bahwa motor yang berkubikasi 80-175 cc, tingkat kebisingannya adalah 80 dB. Sedangkan untuk motor di atas 175 cc maksimal bisingnya adalah 83 dB.
" Yang harus kita pahami adalah etika dalam berkendara dan yang terjadi saat itu ada sekelompok orang melakukan kegiatan didepan markas Kodim dengan cara menggeber- geber motor hingga menimbulkan suara bising. Sebaiknya bagaimanapun juga kita pun harus menghargai keberadaan Markas TNI tersebut" katanya Selasa(2/1/24) di Tangerang.
Dengan setengah mengimbau TB Ali mengingatkan kepada teman-teman sesama pecinta otomotif maupun masyarakat luas pada umumnya untuk tidak menggunakan knalpot bising atau Racing .
" Bagi kawan kawan yang masih menggunakan knalpot Racing diharap bisa lebih tertib dengan mengedepankan ahlak dan peraturan dengan tidak menggeber geber kendaraan di depan fasilitas umum atau pun didepan instansi - instansi milik negara.Jadi ibaratnya tidak akan ada reaksi jika tidak ada aksi " imbuhnya.
Diakhir percakapan TB Ali selaku masyarakat mengingatkan kepada para Politisi dalam melakukan kegiatan untuk selalu mengingatkan para simpatisannya agar
tidak menggunakan knalpot bising .
" Sebagai masyarakat Indonesia, mari kita saling menghargai satu sama lain.Juga untuk para politisi tolong diingatkan kembali para simpatisannya untuk tidak menggunakan kendaraan dengan suara yang bising,untuk menjaga telinga serta kenyaman masyarakat.Semoga peristiwa ini tidak terulang kembali .Mari sama sama kita ciptakan Pemilu Damai" pungkasnya .
Red