KAB.TANGERANG.BERITATANGERANG.CO.ID - Kepala Kelurahan Bunder Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten Hj Ine Susilawati, A.Md.,Kep.,SKM memberikan keterangan saat dikonfirmasi awak media terkait pemberitaan yang menyinggung wilayah Bunder sebagai surganya pengusaha peleburan.
"Ini harus saya tegaskan dan saya sampaikan kepada seluruh masyarakat baik yang ada di Kelurahan Bunder maupun para pihak diluar Kelurahan Bunder sehingga informasi ini tidak samar dan menimbulkan opini yang berbeda.".kata Ine,Sabtu (13/7/24) di Tangerang.
Ine juga menjelaskan bahwa pihak Kelurahan secara komprehensif dan kontinyu telah melakukan pendekatan sosialisasi kepada masyarakat.Baik dengan cara mengundang warga sekitar peleburan,pengusaha serta para tokoh masyarakat serta warga yang terdampak langsung maupun tidak langsung yang menolak keberadaan peleburan tersebut.
Menurut Ine,pihaknya juga tentu harus melihat beberapa aspek baik secara administrasi, perijinan dan dampak terhadap lingkungan. Karena Lokasi Peleburan ini sudah ada jauh sebelum dirinya menjadi Lurah Kelurahan Bunder, namun Ine berjanji akan coba mengkaji masalah ini .
"3 bulan lebih kami lakukan pendekatan langsung ke Lokasi lapak peleburan dan tentu kita survey langsung ke masyarakat terdampak, sehingga keputusan yang akan kami ambil itu akan tepat dan memenuhi unsur keadilan" kata nya.
Akhirnya pada hari Senin, tanggal 14 Mei 2024 melalui rapat bersama warga, Tokoh dan elemen masyarakat Bunder, bahwa Pihak Kelurahan berencana akan melakukan penutupan atas lokasi lapak lapak liar peleburan yang mengganggu kesehatan warga dan Lingkungan tersebut dan diberi batas waktu hingga 1 Juli 2024.Bahkan dalam rapat itu ditayangkan juga oleh media media online yang kami undang.
Rekaman Video Amatir warga geruduk lokasi peleburan di Bunder Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang.
Jika malam ini ada pergerakan warga menggeruduk lapak peleburan, diluar sepengetahuan kami dan masyarakat sudah kesal bertahun tahun terdampak gangguan pernafasan dari peleburan ini.
" Karena dari 1 bulan batas waktu yang telah kami sepakati agar segera tutup, tetapi masih saja ada lapak yang masih menjalankan aktivitasnya," jelas Ine.
Sementara itu, di Lokasi Peleburan Sabtu 13/7/2024 malam sekitar pukul 21.00 Wib ratusan warga kesal dan menggruduk lokasi lapak peleburan yang masih ngeyel dan membandel.
Berdasarkan pantauan awak media, ratusan warga datang ke lapak lapak karena kesal batas waktu yang susah ditentukan dan kesepakatan dengan pihak kecamatan Cikupa tidak digubris. Ketika berita ini ditayangkan ratusan warga bunder masih berkumpul didekat lapak lapak yang masih mengepulkan asap pekat.
Red