Notification

×

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Camat Cibodas Didemo Wartawan,Buntut Arogansi Pegawai Kecamatan

Sabtu, 22 Maret 2025 | 02.30 WIB Last Updated 2025-03-21T19:37:32Z

Camat Cibodas Didemo,Buntut Ulah Pegawai Kecamatan
Kecamatan Cibodas Kota Tangerang didemo akibat ulah pegawai 

TANGERANG.BERITATANGERANG.CO.ID
- Puluhan wartawan dari berbagai organisasi se-Tangerang Raya menggelar aksi solidaritas di Kantor Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Jumat (21/3/2025). Aksi ini dipicu insiden dugaan pengusiran dan tantangan duel yang dilakukan oleh oknum pegawai Kecamatan Cibodas terhadap seorang wartawan saat menjalankan tugas jurnalistik.


Aksi yang dimotori Aliansi Jurnalis dan Advokat (AJA) ini mengecam keras tindakan yang dianggap sebagai bentuk intimidasi dan pelecehan terhadap profesi jurnalis. Para peserta aksi membawa spanduk yang menyerukan penegakan kebebasan pers dan penolakan terhadap segala bentuk premanisme di lingkungan birokrasi.


Koordinator aksi, Shelli, menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika seorang wartawan mendatangi Kantor Kecamatan Cibodas untuk mengonfirmasi sebuah pemberitaan. Namun, bukan jawaban yang didapat, oknum pegawai tersebut justru diduga mengusir secara paksa dan menantang wartawan untuk berduel.


"Saat wartawan bertemu staf dan Trantib Kecamatan, staf tersebut memberitahu bahwa Camat Buceu Gartina sedang berada di dalam ruangan. Ketika keluar, oknum pegawai langsung mengusir wartawan dan menantang duel jika tidak mau pergi," ujar Shelli, yang juga menjabat sebagai Sekretaris AJA.



Shelli mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Humas Pemkot Tangerang dan Intel Polres Metro Tangerang Kota, di mana ada kesepakatan bahwa aksi unjuk rasa tidak akan dilakukan jika ada permintaan maaf dari pihak Kecamatan. Namun, hingga beberapa hari setelah kejadian, tidak ada itikad baik dari pihak Kecamatan Cibodas.


"Kami sudah sepakat, jika ada permintaan maaf dari pihak Kecamatan, aksi tidak akan dilakukan. Namun, hingga hari ini permintaan maaf tidak pernah disampaikan. Maka, kami menuntut agar pegawai yang terlibat dipecat dari jabatannya," tegas Shelli.


Aksi damai ini mendapat perhatian dari masyarakat sekitar. Banyak warga yang menunjukkan dukungan moral kepada para wartawan, menganggap tindakan pegawai Kecamatan Cibodas sebagai bentuk arogansi yang mencederai kebebasan pers.


"Ini bukan sekadar membela satu wartawan. Ini tentang membela hak seluruh jurnalis agar dapat bekerja tanpa ancaman dan intimidasi," imbuh Shelli.


Sekretaris Kecamatan Cibodas, Riswan Setyo Kardinto, yang menemui para pengunjuk rasa, berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.


"Kami menghormati kebebasan pers dan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memproses laporan ini sesuai aturan yang berlaku," ujar Riswan.


Aksi solidaritas ini menjadi peringatan keras bagi aparatur sipil negara agar menghormati tugas jurnalistik. Para wartawan berharap insiden ini menjadi titik awal perubahan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan bebas dari intimidasi bagi insan pers.



Jfr