Notification

×

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Transparansi Seleksi Direktur Umum PDAM Tirta Benteng Dipertanyakan, Anggaran Disorot

Jumat, 18 April 2025 | 11.11 WIB Last Updated 2025-04-18T04:34:55Z

Transparansi Seleksi Direktur Umum PDAM Tirta Benteng Dipertanyakan, Anggaran Disorot
Flyer penetapan hasil seleksi PDAM TB

TANGERANG.BERITATANGERANG.CO.ID
- Proses seleksi calon direktur umum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng Kota Tangerang menuai sorotan tajam. Sejumlah pihak menilai tahapan seleksi ini tidak lebih dari formalitas semata, sarat dugaan titipan, dan berpotensi hanya menjadi ajang pembenaran penggunaan anggaran.


Isu makin panas lantaran proses seleksi dinilai tertutup dan tidak transparan. Nama-nama yang mendaftar tidak diumumkan secara terbuka, menimbulkan dugaan adanya calon yang sudah "disiapkan" sejak awal.


"Kalau memang sudah ada nama yang dipersiapkan, kenapa buang-buang anggaran? Langsung saja tunjuk, seperti yang pernah dilakukan sebelumnya berdasarkan Permendagri No. 37 Tahun 2018,” kritik praktisi hukum dan pengamat tata kota, Andi Akbar, Kamis (17/4/2025).


Andi menyebut, dalam sejarah PDAM Kota Tangerang, penunjukan langsung pernah dilakukan tanpa melalui seleksi terbuka. Nama-nama seperti Sumarya, Ali Mumin, Toni Wismantoro, Erwin Mustika, dan H. Muharam, disebutnya pernah menduduki posisi direksi lewat mekanisme langsung oleh Wali Kota selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM).


"Jangan pura-pura seleksi kalau ujungnya sudah diskenario. Lebih baik terbuka sejak awal,” tambahnya.


Dari informasi yang beredar, beberapa nama internal dinyatakan lolos tahapan seleksi, antara lain: Ali Mukmin (Manager PKA), H. Tommy (Manager Umum), H. Yanto (Manager Keuangan), Tati Supriatik (Kepala Litsus), Sastra Miharja (Manager Litbang Perwas), dan Dadang Mustika (Manager STI). Namun daftar ini baru muncul setelah tekanan publik.


Proses seleksi ini juga disebut-sebut menghabiskan anggaran hingga ratusan juta rupiah. Berdasarkan informasi yang beredar di internal PDAM, angka tersebut diperkirakan mencapai Rp180 juta. Namun hingga kini belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah pastinya.


Kritik juga datang dari aktivis sosial. Hilman Santosa, Koordinator Poros Tangerang Solid (PORTAS), menyebut proses seleksi sarat aroma permainan.


"Kalau memang tidak ada masalah, kenapa harus tunggu hari Senin untuk umumkan siapa saja yang daftar? Proses pendaftaran sudah tutup," tegasnya, Jumat (11/4/2025).


Hilman menilai tidak dibukanya nama-nama pendaftar hanya menambah kecurigaan publik.


“Nama aja disembunyikan, gimana proses lainnya? Ini rawan jadi carut-marut. Diduga ada oknum yang gentayangan jadi calo jabatan,” tegasnya.


Sorotan publik atas seleksi direksi PDAM Tirta Benteng menuntut pembuktian nyata dari panitia seleksi. Tanpa transparansi dan akuntabilitas, proses ini akan terus dicurigai sebagai panggung sandiwara belaka.


Sementara saat berita ini ditayangkan pihak PDAM Tirta Banten belum memberikan klarifikasi resmi terkait hal tersebut.


Red